Minggu, 17 Mei 2015

SUNAN


Tabel Kitab  Sunan Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah
Nama Kitab
Latar belakang
Jumlah & jenis Hadits
Manhaj & Sistematika
Kelebihan & Kekurangan
Sunan Abu Dawud
Pada masa Abu Dawud para ulama’ Hadits mendapat angin segar, karena ada legitimasi langsung dari khalif pada saat itu, yakni khalifah Mutawakil, jasa para penghimpun Hadits sangat dihargai. Selainitu juga ada faktor permintaan dari orang- orang Makah tentang Hadits. Maka dari itu, keinginan Abu dawud sangat tinggi untuk menghimpun kitab Hadits. Selain itu kitab ini dikarang dengan tujuan untuk behan mengajar kepada Murid-muridnya.
Ø Jumlah Hadits
Keseluruhan Hadits yang ada dalam kitab ini sebanyak, 5276 Hadits. (bisa di cek langsung dalam kitab Aslinya).

Ø Jenis hadits
Pada kitab ini sudah ada beberapa macam klasifikasi Hadits diantaranya: Sahih lidzatih, sahih Ligoirih, Hasan lidzatih dan adapula Hadits dha’ifnya dan adapula Hadits Salih, maksudnya tidak dijelaskan oleh Abu Dawud. Mengapa sudah terpilah-pilah sedetail demikian/ karena beliau langsung mensifati Hadits tersebut.

Ø Manhaj:
1.   Sanad tersambung sampai Nabi (marfu’).
2.   Hanya mengambil Hadits-Hadits yang mengindikasikan hukum.
3.   Tetap mengambil jalur periwayatan seorang perawi yang Majruh, namun akhirnya diberi komentar sendiri.
4.   Tidak memasukkan Hadits yang mengindikasikan Kisah dan fadha’ilil A’mal.

Ø Sistematika:
1.      Disusun berdasarkan kitab-kitab Sunan pada umamnya, yakni sesuai pada sub bab fiqih.
2.      Kitab nikah dan talaq ditempatkan ditengah-tengah bab ibadah, karena nikah termasuk ibadah dan talak ditempatkan seteelahnya karena masih ada ikatan.
Ø  Kelebihan:
1.      Memudahkan bagi para Fuqoha’ untuk merujuk kitab ini, karena didalamnya murni bab hukum fiqih, dan menghindari pembahasan fadha’ilul a’mal dan qisah.
2.      Tetap mencantumkan Hadits dha’if, tetapi kemudian dijelaskan dari segi apa ke dha’ifannya.
3.      Diakui kefaliditasiannya dalam bab fiqih.

Ø Kekurangan:
1.      Ternyata setelah ada pengkajian oleh ulama’ setelahnya, masih ditemukan Hadits Maudhu’ yang belum disifati oleh Abu Dawud dalam kitab ini, kurang lebih ada 8 Hadits.(pendapat Ibnu Juazi)
Sunan At turmudzi
Sebetulnya kitab ini memiliki banyak nama yang diberikan oleh ulama’, diantaranya: Al Jami’ As Sahih, Sahih At Tirmidzi, Al Mukhtasar Min Sunan an Nabiy.  Dari banyak penamaan seperti itu, setidaknya kita dapat memahami bahwa sebetulnya kitab ini mencakup berbagai bidang keagamaan. Selain itu, tujuan dari kitab ini disusun adalah agar Sunah Rasul dapat terhimpun secara sistematis, mendiskusikan opini hukum dari Imam-imam berdasarkan subjek yang memang dicantumkan oleh ulama’ terdahulu sebagai dasar pemikiran hukum, dan mendiskusikan sebuah Hadits jika disana terdapat ilat.
Ø Jumlah Hadits
Hadits yang ada dalam kitab ini sebanyak 3956 Hadits. (bisa langsung di cek dikitab aslinya)
.
Ø Jenis Hadits
Pada kitab ini At Tirmidzi memberi Istilah sendiri dalam masalah jenis Haditsnya, diantara Hadits yang dicantumkan: “Sahih, Hasan, Hasan Sahih,Sahih Gharib, Hasan Li Ghairih dan Hasan li Dzatih”.

Ø  Manhaj:
1.   Sanad tersambung sampai Nabi (marfu’).
2.   Perawi yang diambil periwayatannya harus: Adil, Dzabit.
3.   Dalam pengambilan atau pengumpulan Haditsnya beliau tidak terfokos pada masakah hukum fiqih saja, namun menyeluruh dari berbagai masalah kegamaan. Mulai dari bab fiqih, ilmu, adab, tafsir hingga bab manaqib.

Ø Sistematika:
1.      Sepertihalnya kitab sunan yakni merangkum Hadits yang berhubungan dengan keagamaan dan disesuaikan dengan temanya.
2.      Menunjukkan Hadits yang apabila mempunyai jalur sanad yang berbeda.
3.      Menunjukkan kualitas Hadits yang terkadang juga menilai perawinya.

Ø Kelebihan:
1.   Lebih mudah mencari Hadits yang berkaitan berbagai masalah Agama, walaupun penyusunannya berdasarkan sub bab (Sunan), namun isinya komplit dari berbagai macam masalah Agama. Karena penyusunannya lebih sistematis dibanding kitan Jami’ lainnya.

Ø Kekurangan
1.      Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa kitab ini ternyata ada beberapa Hadits Maudhu’nya dalam bab fadha’il A’mal.
2.      Sub bab yang tersusun kurang secara berkesinambungan. Banyak pembahasan yang babnya terbalik, seperti bab zakat di dahulukan sebelum bab shalat, kemudian  bab jenazah.

Sunan An Nasa’i
Sunan An Nasa’i merupakan revisi dari kitab Imam An Nasa’i sebelumnya, yakni Sunan Al Kubra . yang didalamnya terdapat Hadits yang Sahih dan adapula Hadits yang Dha’if. Dan hasil penyeleksian Imam An Nasa’i tersebut di tashih kepada Amir Ramlah(kepala daerah palestina). Kemudian Amir tersebut menyuruh untuk memisahkan antara Hadits yang Sahih dengan Hadits yang Dha’if, yang kemudian menjadi mengecil menjadi Sunan As Sughra. Lalu beliaulah sendiri yang memberi nama kitab ini dengan sebutan “Al Mujtaba”. Kemudian masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan kitab Sunan An Nasa’i, seperti halnya tradisi-tradisi orang terdahulu dalam menamai sebuah kitab.
Ø  Jumlah Hadits
Jumlah keseluruhan Hadits yang ada dalam kitab Sunan An Nasa’i, 5754.(dapat dibuktikan langsung dalam kitab aslinya).

Ø  Jenis Hadits
Karena sangat telitinya Imam An Nasa’i dalam meneliti Hadits, maka kebanyakan hadits yang ada dalam kitab ini adalah Sahih, adapun yang Dha’if dan berilat sangatlah sedikit. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tingkatan Hadits Dha’ifnya berada dibawah pas kitab Imam Bukhari dan Imam Muslim. (siyar A’lam An Nubala’).
Ø  Manhaj:
1.   Sanad tersambung sampai Nabi.
2.               Periwayatannya mengambil orang-orang yang benar-benar tsiqoh, jujur adil dan lain sebagainya.
3.   Menyeleksi Hadits-hadits yang sudah ada dalam kitab sebelumnya, yakni Sunan Al Kubra.
4.   Hanya mencantumkan Hadits-hadits marfu’ yang berhubungan dengan hukum. Dan tidak mencantumkan Hadits yang berhubungan dengan etika, cerita umat terdahulu
.
Ø  Sitematika:
1.      Seperti pada umumnya kitab Sunan, kitab ini disusun berdasarkan sub bab fiqih. Dan hanya membicara tentang masalah hukum saja. (Mulai dari kitab thaharah, miya, haid sampai dengan syrah an Nasa’i).
2.      Keunikan dari sistematika dalam kitab ini yakni ada pemaduan antara kajian fiqih dan kajian sanad.


Ø Kelebihan:
1.      Dengan sistematika Sunan hal ini sangat memudahkan kita untuk merujuknya, karena Hadits yang dicantumkan sudah sesuai dengan tema.
2.      Walaupun kitab Sunan, namun ada yang meriwayatkan bahwa ketelitian An Nasa’i menerima riwayat lebih ketat dibandingkan Imam Musliam. (pendapat Jalaluddin As Suyuti).
3.      Tidak mau meriwayatkan Hadits dari orang tua yang banyak salahnya, walaupun orang itu dahulunya menjadi salah satu guru besar kitab Sahihain, dan yang kami maksud ialah Ibnu Lahiyah, seorang Khafidz yang sangat mashur, namun pada waktu tuanya banyak salah.


Ø  Kekurangan:
1.      Bab Iman atau Hadits-hadits iman ditaruh dibelakang, padahal menurut kami Tauhid itu sangatlah penting dan menjadi dasar aqidah, yang seharusnya didahulukan.
2.      Bab Qism Fai’ atau hasil rampasan perang terletak jauh dari bab jihad, padahal kalau kita renungkan jihad kaitannya sangat erat dengan harta rampasan.
Sunan Ibnu Majah
Sebelum menyebarkan hasil penghimpunan Hadits yang dilakukan oleh Ibnu Majah, beliau meminta izin terlebih dahulu kepada gurunya yang bernama Abu Zur’ah Ar Razi, kemudian setelah melihat apa yang telah dihimpun oleh ibnu Majah, Abu Zur’ah memuji hasil jerih payah yang dilakukan ibnu Majah, kemudian beliau memerintahkan kepada Ibnu majah untuk menyebarkan karyanya ke khalayak umum. Karena dinilai mempunyai banyak manfa’at dibidang kehidupan sehari-hari (fadha’ilul a’mal). (bisa dibaca dalam kitab Al Hadits wa Mustakakhihi, karya dari Muhamad bin Salih).
Ø  Jumlah Hadits
Semuanya Ada 4341 Hadits. (Bisa Dilihat Langsung Dalam Kitab Aslinya).

Ø Jenis Hadits
Kebanyakan Hadits yang ada atau yang tercantum dalam kitab ini berupa Hadits Dha’if. Hal ini sudah diakui oleh Ibnu Majah sendiri, bahwa beliau mengumpulkan kitab Hadits ini dengan tujuan untuk Fadha’ilul a’mal saja, bukan untuk dasar hujjah atau dalil suatu hukum.  Walaupun juga Hadits Sahih dan Hasannya. Bahkan Hadits Munkar dan Maudhu’ tercantum dalam kitab ini walaupun jumlahnya sedikit.
Ø  Manhaj:
1.      dalam mengambil jalur rawi, ibnu majah bersikap sangat tasahul sekali. hal ini terbukti bahwa banyak hadits mu’dhol, mursal, ma’hud ada dalam redaksi kitab ini.

Ø sistematika:
1.      kitab ini masih menjadi ciri khas seperti halnya kitab-kitab sunan yang lain, bahwa sistematikanya sesuai dengan bab-bab fiqih. bahkan ada yang meriwayatkan bahwa kitab ini masuk sebagai salah satu induk enam kitab hadits karena sistematika yang dilakukan oleh ibnu Majah sangatlah indah dan rapi. (Siyaru a’lam An Nubala’).
2.      Mengapa kitab ini masuk enam besar dari pada kitab Al Muwato’? karena menurut beberapa ulama’ kitab ini banyak Hadits yang belum termuat dalam kitab Al Khamsah, (zawaid). Kalau Al Muwato’ Hadits- Hadits yang ada sudah termuat dalam Kutub Al Khamsah. (Pendapat Al Dzahabi).
Ø  Kelebihan:
1.      Dibanding dengan kitab sunan yang lain, kitab ini dalam segi kesinambungan atau korelasi antara satu bab dengan bab yang lain sangatlah bagus.
2.      Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Ibnu Majah pernah meriwayatkan sebuah Hadits hanya melalui tiga perawi sudah sampai kepada rasulullah, dengan Istilah Lain Tsulusiyat, dan hal ini menunjukkan betapa tinggi sanad yang dimiliki Ibnu Majah.

Ø  Kekurangan:
1.      Masih tercampurnya berbagi jenis atau macam Hadits, sehingga bagi para peneliti sesudahnya harus mengkaji ulang terhadap ada yang telah dikumpulkan oleh Ibnu Majah.
2.      Jikalau kitab ini sebagi fadha’il a’mal seharusnya kitab ini membahas Hadits-hadits yang berhubungan etika, bukan pada masalah fiqih. Karena fikih kaitannya dengan hukum maka dari itu pengambilan hukumnya harus sarih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar