Tabel Kitab
Sunan Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah
Nama Kitab
|
Latar belakang
|
Jumlah & jenis Hadits
|
Manhaj & Sistematika
|
Kelebihan & Kekurangan
|
Sunan Abu Dawud
|
Pada masa Abu
Dawud para ulama’ Hadits mendapat angin segar, karena ada legitimasi langsung
dari khalif pada saat itu, yakni khalifah Mutawakil, jasa para penghimpun
Hadits sangat dihargai. Selainitu juga ada faktor permintaan dari orang-
orang Makah tentang Hadits. Maka dari itu, keinginan Abu dawud sangat tinggi
untuk menghimpun kitab Hadits. Selain itu kitab ini dikarang dengan tujuan
untuk behan mengajar kepada Murid-muridnya.
|
Ø Jumlah Hadits
Keseluruhan Hadits yang ada dalam kitab ini sebanyak, 5276 Hadits. (bisa
di cek langsung dalam kitab Aslinya).
Ø Jenis hadits
Pada kitab ini sudah ada beberapa macam klasifikasi Hadits diantaranya:
Sahih lidzatih, sahih Ligoirih, Hasan lidzatih dan adapula Hadits dha’ifnya
dan adapula Hadits Salih, maksudnya tidak dijelaskan oleh Abu Dawud. Mengapa
sudah terpilah-pilah sedetail demikian/ karena beliau langsung mensifati
Hadits tersebut.
|
Ø
Manhaj:
1.
Sanad tersambung sampai Nabi (marfu’).
2.
Hanya mengambil Hadits-Hadits yang mengindikasikan
hukum.
3.
Tetap mengambil jalur periwayatan seorang perawi yang
Majruh, namun akhirnya diberi komentar sendiri.
4.
Tidak memasukkan Hadits yang mengindikasikan Kisah dan
fadha’ilil A’mal.
Ø Sistematika:
1.
Disusun berdasarkan kitab-kitab Sunan pada umamnya,
yakni sesuai pada sub bab fiqih.
2.
Kitab nikah dan talaq ditempatkan ditengah-tengah bab
ibadah, karena nikah termasuk ibadah dan talak ditempatkan seteelahnya karena
masih ada ikatan.
|
Ø Kelebihan:
1. Memudahkan bagi para Fuqoha’ untuk merujuk
kitab ini, karena didalamnya murni bab hukum fiqih, dan menghindari
pembahasan fadha’ilul a’mal dan qisah.
2. Tetap mencantumkan Hadits dha’if, tetapi
kemudian dijelaskan dari segi apa ke dha’ifannya.
3. Diakui kefaliditasiannya dalam bab fiqih.
Ø
Kekurangan:
1.
Ternyata setelah ada pengkajian oleh ulama’ setelahnya,
masih ditemukan Hadits Maudhu’ yang belum disifati oleh Abu Dawud dalam kitab
ini, kurang lebih ada 8 Hadits.(pendapat Ibnu Juazi)
|
Sunan At turmudzi
|
Sebetulnya
kitab ini memiliki banyak nama yang diberikan oleh ulama’, diantaranya: Al
Jami’ As Sahih, Sahih At Tirmidzi, Al Mukhtasar Min Sunan an Nabiy. Dari banyak penamaan seperti itu, setidaknya
kita dapat memahami bahwa sebetulnya kitab ini mencakup berbagai bidang
keagamaan. Selain itu, tujuan dari kitab ini disusun adalah agar Sunah Rasul
dapat terhimpun secara sistematis, mendiskusikan opini hukum dari Imam-imam
berdasarkan subjek yang memang dicantumkan oleh ulama’ terdahulu sebagai
dasar pemikiran hukum, dan mendiskusikan sebuah Hadits jika disana terdapat
ilat.
|
Ø Jumlah Hadits
Hadits yang ada dalam kitab ini sebanyak 3956 Hadits. (bisa langsung di
cek dikitab aslinya)
.
Ø Jenis Hadits
Pada kitab ini At Tirmidzi memberi Istilah sendiri dalam masalah jenis
Haditsnya, diantara Hadits yang dicantumkan: “Sahih, Hasan, Hasan
Sahih,Sahih Gharib, Hasan Li Ghairih dan Hasan li Dzatih”.
|
Ø Manhaj:
1.
Sanad tersambung sampai Nabi (marfu’).
2.
Perawi yang diambil periwayatannya harus: Adil,
Dzabit.
3.
Dalam pengambilan atau pengumpulan Haditsnya beliau
tidak terfokos pada masakah hukum fiqih saja, namun menyeluruh dari berbagai
masalah kegamaan. Mulai dari bab fiqih, ilmu, adab, tafsir hingga bab
manaqib.
Ø Sistematika:
1.
Sepertihalnya kitab sunan yakni merangkum Hadits yang
berhubungan dengan keagamaan dan disesuaikan dengan temanya.
2.
Menunjukkan Hadits yang apabila mempunyai jalur sanad
yang berbeda.
3.
Menunjukkan kualitas Hadits yang terkadang juga menilai
perawinya.
|
Ø Kelebihan:
1. Lebih mudah mencari Hadits yang berkaitan
berbagai masalah Agama, walaupun penyusunannya berdasarkan sub bab (Sunan),
namun isinya komplit dari berbagai macam masalah Agama. Karena penyusunannya
lebih sistematis dibanding kitan Jami’ lainnya.
Ø Kekurangan
1. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa
kitab ini ternyata ada beberapa Hadits Maudhu’nya dalam bab fadha’il A’mal.
2. Sub bab yang tersusun kurang secara
berkesinambungan. Banyak pembahasan yang babnya terbalik, seperti bab zakat
di dahulukan sebelum bab shalat, kemudian
bab jenazah.
|
Sunan An Nasa’i
|
Sunan An
Nasa’i merupakan revisi dari kitab Imam An Nasa’i sebelumnya, yakni Sunan
Al Kubra . yang didalamnya terdapat Hadits yang Sahih dan adapula Hadits
yang Dha’if. Dan hasil penyeleksian Imam An Nasa’i tersebut di tashih kepada
Amir Ramlah(kepala daerah palestina). Kemudian Amir tersebut menyuruh untuk
memisahkan antara Hadits yang Sahih dengan Hadits yang Dha’if, yang kemudian
menjadi mengecil menjadi Sunan As Sughra. Lalu beliaulah sendiri yang
memberi nama kitab ini dengan sebutan “Al Mujtaba”. Kemudian
masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan kitab Sunan An Nasa’i, seperti
halnya tradisi-tradisi orang terdahulu dalam menamai sebuah kitab.
|
Ø Jumlah Hadits
Jumlah keseluruhan Hadits yang ada dalam kitab Sunan An Nasa’i, 5754.(dapat
dibuktikan langsung dalam kitab aslinya).
Ø
Jenis Hadits
Karena sangat telitinya Imam An Nasa’i dalam meneliti Hadits, maka
kebanyakan hadits yang ada dalam kitab ini adalah Sahih, adapun yang Dha’if
dan berilat sangatlah sedikit. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tingkatan
Hadits Dha’ifnya berada dibawah pas kitab Imam Bukhari dan Imam Muslim. (siyar
A’lam An Nubala’).
|
Ø Manhaj:
1.
Sanad tersambung sampai Nabi.
2.
Periwayatannya mengambil orang-orang yang benar-benar
tsiqoh, jujur adil dan lain sebagainya.
3. Menyeleksi Hadits-hadits yang sudah ada
dalam kitab sebelumnya, yakni Sunan Al Kubra.
4. Hanya mencantumkan Hadits-hadits marfu’ yang
berhubungan dengan hukum. Dan tidak mencantumkan Hadits yang berhubungan
dengan etika, cerita umat terdahulu
.
Ø
Sitematika:
1. Seperti pada umumnya kitab Sunan, kitab ini
disusun berdasarkan sub bab fiqih. Dan hanya membicara tentang masalah hukum
saja. (Mulai dari kitab thaharah, miya, haid sampai dengan syrah an
Nasa’i).
2. Keunikan dari sistematika dalam kitab ini
yakni ada pemaduan antara kajian fiqih dan kajian sanad.
|
Ø Kelebihan:
1. Dengan sistematika Sunan hal ini sangat
memudahkan kita untuk merujuknya, karena Hadits yang dicantumkan sudah sesuai
dengan tema.
2. Walaupun kitab Sunan, namun ada yang
meriwayatkan bahwa ketelitian An Nasa’i menerima riwayat lebih ketat
dibandingkan Imam Musliam. (pendapat Jalaluddin As Suyuti).
3. Tidak mau meriwayatkan Hadits dari orang tua
yang banyak salahnya, walaupun orang itu dahulunya menjadi salah satu guru
besar kitab Sahihain, dan yang kami maksud ialah Ibnu Lahiyah, seorang
Khafidz yang sangat mashur, namun pada waktu tuanya banyak salah.
Ø Kekurangan:
1.
Bab Iman atau Hadits-hadits iman ditaruh dibelakang,
padahal menurut kami Tauhid itu sangatlah penting dan menjadi dasar aqidah,
yang seharusnya didahulukan.
2.
Bab Qism Fai’ atau hasil rampasan perang
terletak jauh dari bab jihad, padahal kalau kita renungkan jihad kaitannya
sangat erat dengan harta rampasan.
|
Sunan Ibnu Majah
|
Sebelum
menyebarkan hasil penghimpunan Hadits yang dilakukan oleh Ibnu Majah, beliau
meminta izin terlebih dahulu kepada gurunya yang bernama Abu Zur’ah Ar Razi,
kemudian setelah melihat apa yang telah dihimpun oleh ibnu Majah, Abu Zur’ah
memuji hasil jerih payah yang dilakukan ibnu Majah, kemudian beliau
memerintahkan kepada Ibnu majah untuk menyebarkan karyanya ke khalayak umum.
Karena dinilai mempunyai banyak manfa’at dibidang kehidupan sehari-hari
(fadha’ilul a’mal). (bisa dibaca dalam kitab Al Hadits wa Mustakakhihi,
karya dari Muhamad bin Salih).
|
Ø Jumlah Hadits
Semuanya Ada 4341 Hadits. (Bisa Dilihat Langsung Dalam Kitab Aslinya).
Ø Jenis Hadits
Kebanyakan Hadits yang ada atau yang tercantum dalam kitab ini berupa
Hadits Dha’if. Hal ini sudah diakui oleh Ibnu Majah sendiri, bahwa beliau
mengumpulkan kitab Hadits ini dengan tujuan untuk Fadha’ilul a’mal saja,
bukan untuk dasar hujjah atau dalil suatu hukum. Walaupun juga Hadits Sahih dan Hasannya.
Bahkan Hadits Munkar dan Maudhu’ tercantum dalam kitab ini walaupun jumlahnya
sedikit.
|
Ø
Manhaj:
1. dalam mengambil jalur rawi, ibnu majah
bersikap sangat tasahul sekali. hal ini terbukti bahwa banyak hadits mu’dhol,
mursal, ma’hud ada dalam redaksi kitab ini.
Ø sistematika:
1. kitab ini masih menjadi ciri khas seperti
halnya kitab-kitab sunan yang lain, bahwa sistematikanya sesuai dengan
bab-bab fiqih. bahkan ada yang meriwayatkan bahwa kitab ini masuk sebagai salah
satu induk enam kitab hadits karena sistematika yang dilakukan oleh ibnu
Majah sangatlah indah dan rapi. (Siyaru a’lam An Nubala’).
2. Mengapa kitab ini masuk enam besar dari pada
kitab Al Muwato’? karena menurut beberapa ulama’ kitab ini banyak Hadits yang
belum termuat dalam kitab Al Khamsah, (zawaid). Kalau Al Muwato’ Hadits-
Hadits yang ada sudah termuat dalam Kutub Al Khamsah. (Pendapat Al
Dzahabi).
|
Ø Kelebihan:
1. Dibanding dengan kitab sunan yang lain,
kitab ini dalam segi kesinambungan atau korelasi antara satu bab dengan bab
yang lain sangatlah bagus.
2. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa
Ibnu Majah pernah meriwayatkan sebuah Hadits hanya melalui tiga perawi sudah
sampai kepada rasulullah, dengan Istilah Lain Tsulusiyat, dan hal ini
menunjukkan betapa tinggi sanad yang dimiliki Ibnu Majah.
Ø Kekurangan:
1. Masih tercampurnya berbagi jenis atau macam
Hadits, sehingga bagi para peneliti sesudahnya harus mengkaji ulang terhadap
ada yang telah dikumpulkan oleh Ibnu Majah.
2. Jikalau kitab ini sebagi fadha’il a’mal
seharusnya kitab ini membahas Hadits-hadits yang berhubungan etika, bukan
pada masalah fiqih. Karena fikih kaitannya dengan hukum maka dari itu
pengambilan hukumnya harus sarih.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar